Laju Inflasi

Laju inflasi Provinsi Kalimantan Timur cenderung menurun dari tahun ke tahun, akan tetapi mengalami peningkatan pada tahun 2021 dan 2022 hingga mencapai 4,94 persen. Hal ini karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran, kelompok transportasi, kelompok kesehatan, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan.

Ket : *) s/d Oktober 2022; Sumber: BPS Kalimantan Timur, 2022

                                                  

Gambar 1     

Laju Inflasi di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017-2022 (%)

 

Kota Balikpapan pada tahun 2022 mengalami inflasi lebih tinggi dari tahun sebelumnya menjadi 5,26 persen, dan lebih tinggi dibandingkan inflasi Kota Samarinda sebesar 4,69 persen. Sehingga secara keseluruhan tingkat inflasi Kalimantan Timur berada di atas inflasi nasional yang mencapai 4,94 persen.

 

 

PDRB Per Kapita

PDRB per kapita menggambarkan rata-rata produktivitas yang dihasilkan oleh setiap penduduk selama satu tahun di suatu daerah dan dapat digunakan sebagai indikator dalam menentukan pencapaian tingkat kemakmuran di suatu daerah. Apabila nilai PDRBnya besar dengan jumlah penduduk sedikit maka dapat dipastikan PDRB per kapita daerah tersebut akan besar, demikian pula sebaliknya.

Nilai PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Provinsi Kalimantan Timur sejak tahun 2017-2021 cenderung meningkat. Namun nilai PDRB per Kapita tersebut mengalami penurunan pada tahun 2020 dari sebesar Rp 180,26 juta menjadi Rp 160,11 juta. Hal ini tentu saja disebabkan adanya pengaruh dari Pandemi COVID-19 yang memberikan dampak negatif bagi perekonomian daerah, khususnya ekonomi makro. Namun di tahun 2021 nilai PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku kembali meningkat mencapai Rp 182,54 juta.

Sumber: BPS Kalimantan Timur, 2022

                                                      

Gambar 2        

PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Provinsi Kalimantan Timur

Tahun 2017-2021 (Juta Rupiah)

        

Dilihat dari nilai PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku menurut kabupaten/Kota di Kalimantan Timur, jika diurutkan maka nilai PDRB per kapita tertinggi tahun 2021 yakni di Kota Bontang sebesar Rp 320,44 juta, Kabupaten Kutai Timur sebesar Rp 301,40 juta, dan Kabupaten Kutai Kartanegara sebesar Rp 241,70 juta. Sedangkan kabupaten/kota dengan PDRB per Kapita paling rendah adalah Kabupaten Penajam Paser Utara sebesar Rp 55,84 juta dan Kota Samarinda sebesar Rp 85,58 juta.

                                                 

Tabel 1     

PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten/Kota

di Kalimantan Timur Tahun 2017-2021 (Juta Rupiah)

No

KAB/KOTA

2017

2018

2019

2020

2021

1

Paser

160,30

171,64

173,34

157,20

194,51

2

KUBAR

175,43

192,10

195,40

158,05

184,46

3

KUKAR

198,41

210,47

212,76

204,50

241,70

4

KUTIM

346,12

353,74

367,11

268,81

301,40

5

Berau

161,63

166,27

173,83

143,66

170,29

6

PPU

53,77

55,70

57,76

50,79

55,84

7

MAHULU

88,87

95,32

102,45

85,37

90,16

8

Balikpapan

137,92

151,30

165,69

151,20

160,10

9

Samarinda

69,29

74,08

79,95

80,36

85,58

10

Bontang

345,15

337,45

327,06

311,88

320,44

 Sumber: BPS Kalimantan Timur, 2022

 

Jika dilihat secara nasional, nilai PDRB per Kapita Kalimantan Timur pada tahun 2021 berada di atas PDRB per Kapita Nasional sebesar Rp 182,54 juta. Dengan demikian, PDRB per Kapita Kalimantan Timur tahun 2021 merupakan yang tertinggi kedua di tingkat nasional setelah DKI Jakarta. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh nilai PDRB yang tinggi dan jumlah penduduk Kalimantan Timur yang besarannya tidak sebanyak jumlah penduduk di luar Pulau Kalimantan.

Sumber: BPS, Kalimantan Timur, 2022

                                                   

Gambar 3           

PDRB per Kapita Nasional dan Regional Kalimantan

Tahun 2018-2021 (Juta Rupiah)

 

 

Kemiskinan

Tingkat kemiskinan di Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2022 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yakni menjadi 6,31 persen. Secara absolut, jumlah penduduk miskin juga menurun menjadi sebanyak 236,25 ribu jiwa dibandingkan tahun 2021 yaitu sebanyak 241,77 ribu jiwa. Dimana garis kemiskinan di Kalimantan Timur mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp 728.208 yang didominasi untuk memenuhi kecukupan pangan/makanan. Penurunan angka kemiskinan terjadi karena mulai pulihnya perekonomian sehingga memberikan pengaruh positif pada beberapa lapangan usaha

                                                 

Tabel 2     

Kemiskinan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017-2022

Periode

Garis Kemiskinan

Jumlah Penduduk Miskin

(Ribu Jiwa)

Persentase Penduduk Miskin

Makanan

Non Makanan

Total

Maret 2017

389.152

158.943

548.094

220,17

6,19

Maret 2018

405.108

169.596

574.704

218,90

6,03

Maret 2019

429.165

179.991

609.155

219,92

5,94

Maret 2020

463.823

198.479

662.302

230.260

6,10

Maret 2021

485.445

203.590

689.035

241.770

6,54

Maret 2022

513.874

214.334

728.208

236.250

6,31

Sumber: BPS Kalimantan Timur, 2022

 

Komoditi makanan yang mempunyai andil terbesar dalam pembentuk garis kemiskinan makanan di Kalimantan Timur pada bulan Maret 2022 antara daerah perkotaan dan perdesaan terdapat kemiripan pola. Dari enam komoditi penyumbang garis kemiskinan makanan terbesar di pedesaan dan di perkotaan, dua komoditi terbesarnya terdapat persamaan. Dua jenis komoditi terbesar yang sama yaitu beras dan rokok kretek filter. Berikut adalah jenis komoditi penyusun garis kemiskinan makanan untuk daerah perkotaan secara berturut-turut adalah beras, rokok kretek filter, daging ayam ras, telur ayam ras, mie instan dan tongkol/tuna/cakalang. Sedangkan di daerah perdesaan adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, tongkol/tuna/cakalang, mie instan, daging ayam ras, dan gula pasir. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel II.21 terkait persentase komoditi makanan terhadap garis kemiskinan makanan menurut daerah.

                                                  

Tabel 3           

Persentase Komoditi Makanan terhadap Garis Kemiskinan Makanan

Menurut Daerah Tahun 2022

No

Perkotaan

Perdesaan

Komoditi

%

Komoditi

%

1

Beras

69,33

Beras

73,30

2

Rokok Kretek Filter

11,14

Rokok Kretek Filter

14,24

3

Daging ayam ras

5,01

Telur ayam ras

4,35

4

Telur ayam ras

4,66

Tongkol/Tuna/Cakalang  

3,30

5

Mie Instan

3,50

Mie Instan

3,19

6

Tongkol/Tuna/Cakalang

2,94

Daging Ayam Ras

2,99

7

Gula Pasir

2,18

Gula Pasir

2,61

8

Bawang Merah

1,92

Bawang merah

2,29

9

Cabe Rawit

1,84

Kembung

1,92

10

Tempe

1,65

Cabe Rawit

1,85

           

Sumber: BPS Kalimantan Timur, 2022

 

Berdasarkan kabupaten/kota tingkat kemiskinan tertinggi pada tahun 2021 masih di Kabupaten Mahakam Ulu yaitu mencapai 11,90 persen, sementara tingkat kemiskinan terendah adalah Kota Balikpapan hanya sebesar 2,89 persen. Sebagai daerah baru dan memiliki wilayah yang sulit diakses, menjadi salah satu penyebab tingginya angka kemiskinan Mahakam Ulu. Namun dalam perjalanannya, progress positif selalu ditunjukkan dari hasil program pembangunan daerah hingga Pandemi COVID-19 menimpa.

                                                 

Tabel 4     

Tingkat Kemiskinan Menurut Kabupaten/Kota

Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017-2021 (persen)

No

KAB/KOTA

2017

2018

2019

2020

2021

1

Paser

9,28

9,03

8,95

9,23

9,73

2

KUBAR

8,72

9,15

9,09

9,29

10,24

3

KUKAR

7,57

7,41

7,20

7,31

7,99

4

KUTIM

9,29

9,22

9,48

9,55

9,81

5

Berau

5,41

5,04

5,04

5,19

5,88

6

PPU

7,63

7,40

7,18

7,36

7,61

7

MAHULU

11,29

11,62

11,25

11,44

11,90

8

Balikpapan

2,82

2,64

2,42

2,57

2,89

9

Samarinda

4,77

4,59

4,59

4,76

4,99

10

Bontang

5,16

4,67

4,22

4,38

4,62

Sumber: BPS Kalimantan Timur, 2022

 

Tingkat kemiskinan di Kalimantan Timur adalah yang tertinggi ketiga di Regional Kalimantan, setelah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Tingkat kemiskinan terendah dicatat oleh Provinsi Kalimantan Selatan. Disamping itu, pada tahun 2022 terjadi penurunan tingkat kemiskinan di provinsi Regional Kalimantan, kecuali Provinsi Kalimantan tengah meningkat sebanyak 0,12 poin, sementara Kalimantan Timur menurun sebanyak 0,23 poin. Meski demikian, tingkat kemiskinan Kalimantan Timur masih berada di bawah tingkat kemiskinan nasional yang sebesar 9,54 persen.

 

Sumber: BPS, Kalimantan Timur, 2022

                                                       

Gambar 4       

Tingkat Kemiskinan Regional Kalimantan dan Nasional

 

Secara absolut, jumlah penduduk miskin terbesar terdapat di Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 62.360 jiwa, Kota Samarinda sebanyak 42.840 jiwa, Kabupaten Kutai Timur sebanyak 37.780 jiwa. Disisi lain, yang perlu menjadi perhatian adalah share PDRB Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai Timur merupakan dua terbesar terhadap total PDRB Kalimantan Timur namun ternyata memiliki jumlah penduduk miskin yang terbesar di daerah tersebut. Besarnya nilai PDRB daerahnya belum mampu memberikan dampak maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Pandemi COVID-19 yang melanda seluruh belahan dunia, termasuk Kalimantan Timur memberikan dampak peningkatan kemiskinan di Kalimantan Timur. Secara global diprediksi bahwa 420 – 580 juta orang akan menjadi miskin, sedangkan secara Nasional diperkirakan angka kemiskinan akan meningkat menjadi 9,39 persen. Angka kemiskinan di Kalimantan Timur juga mengalami peningkatan akibat pelemahan ekonomi di sektor pariwisata, transportasi, perdagangan dan beberapa sektor terdampak COVID-19 lainnya. Berkenaan dengan ini maka upaya untuk menumbuhkan perekonomian pasca COVID-19 perlu untuk mendapatkan perhatian serius.

                                                 

Tabel 5     

Jumlah Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota

Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017-2021 (jiwa)

No

KAB/KOTA

2017

2018

2019

2020

2021

1

Paser

25.300

25.140

25.450

26.770

27.560

2

KUBAR

12.800

13.490

13.450

13.780

15.380

3

KUKAR

56.570

56.560

56.340

58.420

62.360

4

KUTIM

31.950

33.020

35.310

36.980

37.780

5

Berau

11.860

11.330

11.620

12.300

13.620

6

PPU

12.000

11.760

11.520

11.930

12.130

7

MAHULU

3.070

3.250

3.190

3.260

3.180

8

Balikpapan

17.860

17.010

15.780

17.020

18.530

9

Samarinda

40.010

39.230

39.800

41.920

42.840

10

Bontang

8.750

8.100

7.470

7.910

8.410

  Sumber: BPS Kalimantan Timur, 2022

 

Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Indeks kedalaman kemiskinan adalah ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Indeks keparahan kemiskinan memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin.

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) mengalami penurunan begitu juga Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) pada periode Maret 2022. Indeks Kedalaman Kemiskinan turun menjadi 0,989. Indeks Keparahan Kemiskinan turun dari 0,337 menjadi 0,226 pada periode yang sama. Nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di daerah perdesaan lebih tinggi dari perkotaan. Pada bulan Maret 2022, Nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) untuk perkotaan hanya 0,672 sementara di daerah perdesaan mencapai 1,687. Nilai Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) untuk perkotaan hanya 0,149 sementara di daerah perdesaan mencapai 0,395. Dapat disimpulkan bahwa tingkat kemiskinan di daerah perdesaan lebih parah daripada daerah perkotaan.

                                                 

 

Tabel 6     

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Kalimantan Timur Menurut Daerah Tahun 2017-2022

Tahun

Perkotaan

Perdesaan

Perkotaan + Perdesaan

 

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)

Maret 2017

0,465

1,708

0,885

 

Maret 2018

0,656

1,229

0,846

 

Maret 2019

0,610

1,530

0,910

 

Maret 2020

0,664

1,743

1,015

 

Maret 2021

1,017

1,673

1,223

 

Maret 2022

0,672

1,687

0,989

 

Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)

Maret 2017

0,092

0,436

0,208

 

Maret 2018

0,161

0,270

0,197

 

Maret 2019

0,130

0,380

0,210

 

Maret 2020

0,157

0,412

0,240

 

Maret 2021

0,303

0,413

0,337

 

Maret 2022

0,149

0,395

0,226

 

Sumber: BPS Kalimantan Timur, 2022


 

 

Sumber: BPS Kalimantan Timur, diolah BAPPEDA Provinsi KALTIM, 2021

                                                       

Peta 1       

Peta Persentase Penduduk Miskin Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2021

 

Tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Kalimantan Timur yang diukur dengan Indeks Gini, selama kurun waktu 6 tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang fluktuatif. Indeks Gini tahun 2022 sebesar 0,327 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 0,334. Penurunan angka Indeks Gini menunjukkan bahwa selama periode tersebut terjadi perbaikan pemerataan pengeluaran di Kalimantan Timur.

Sumber: BPS Kalimantan Timur, diolah BAPPEDA Provinsi KALTIM, 2022

                                                     

Gambar 5         

Indeks Gini Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 - 2022

 

Indeks gini kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2021 yang masuk dalam kategori sedang adalah Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Berau, Kota Balikpapan, Kota Samarinda dan Kota Bontang. Sedangkan kabupaten/kota yang indeks gininya termasuk dalam kategori rendah yaitu Kabupaten Paser, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Mahakam Ulu yang memiliki indeks gini paling rendah dengan capaian masing-masing 0,263 dan 0,270. Kabupaten Berau memiliki Indeks Gini tertinggi dengan capaian 0,377.

                                                 

Tabel 7     

Indeks Gini Menurut Kabupaten/Kota

Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017-2021 (jiwa)

No

KAB/KOTA

2017

2018

2019

2020

2021

1

Paser

0,277

0,299

0,262

0,290

0,288

2

KUBAR

0,269

0,311

0,334

0,338

0,317

3

KUKAR

0,299

0,302

0,278

0,294

0,283

4

KUTIM

0,288

0,326

0,346

0,325

0,328

5

Berau

0,331

0,303

0,345

0,300

0,377

6

PPU

0,303

0,313

0,322

0,292

0,263

7

MAHULU

0,266

0,334

0,302

0,259

0,270

8

Balikpapan

0,328

0,356

0,302

0,311

0,325

9

Samarinda

0,323

0,317

0,341

0,324

0,322

10

Bontang

0,327

0,376

0,338

0,405

0,340

  Sumber : BPS Kalimantan Timur, 2022

 

Jika dibandingkan dengan regional Kalimantan, pada tahun 2022 ketimpangan pendapatan terendah di Kalimantan Utara sebesar 0,272. Sedangkan sisanya menunjukkan level ketimpangan yang serupa pada posisi 0,31-0,32. Dengan capaian indeks gini Kalimantan Timur tersebut, masih berada di bawah tingkat ketimpangan Indonesia yang mencapai 0,384 pada tahun 2022. Cukup tingginya ketimpangan Kalimantan Timur ini dikarenakan sulitnya aksesibilitas yang menjangkau seluruh wilayah Kalimantan Timur, khususnya daerah terpelosok dan terdalam.

Sumber: BPS Kalimantan Timur, 2022

                                                      

Gambar 6        

Indeks Gini Regional Kalimantan dan Indonesia Tahun 2017-2022