Selama periode 2010-2019, angka IPM Kalimantan Timur secara konsisten mengalami peningkatan, namun pada tahun 2020 angka IPM mengalami penurunan. Angka IPM tahun 2020 turun 0,37 poin menjadi 76,24 dari yang sebelumnya sebesar 76,61 di tahun 2019. Penurunan ini disebabkan karena adanya Pandemi COVID-19 yang menyebabkan pengeluaran per kapita masyarakat mengalami penurunan sehingga berdampak pada rumusan IPM Kalimantan Timur. Pada tahun 2021 IPM Kalimantan Timur kembali mengalami peningkatan mencapai 76,88. Capaian pembangunan manusia Kalimantan Timur masih sama seperti pada tahun sebelumnya, yaitu berstatus “tinggi” dan berada pada posisi ketiga di Nasional setelah DKI Jakarta dan DI Yogyakarta.
Sumber: BPS Kalimantan Timur, 2021
Gambar 1
Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Kalimantan Timur
Tahun 2017-2021
Peningkatan angka IPM di tingkat Provinsi juga tercermin pada tingkat kabupaten/kota. Pada tahun 2021, angka IPM seluruh Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur terkoreksi naik. Kabupaten/Kota yang mengalami peningkatan terbesar adalah Kabupaten Paser sebesar 0,89 persen dari 72,04 di tahun 2020 menjadi 72,93 di tahun 2021. Selain Paser, Kabupaten Kutai Barat juga mengalami peningkatan angka IPM yang signifikan yaitu sebesar 0,88 poin dari 71,19 di tahun 2020 menjadi 72,07 di tahun 2021. Selain itu, jika dilihat dari perbandingan dengan regional Kalimantan, maka IPM Provinsi Kalimantan Timur tahun 2021 merupakan IPM tertinggi dengan interval yang cukup jauh, dimana berkisar antara 67,90 – 71,28. Hal ini mengindikasikan bahwa pandemi telah berkurang di seluruh wilayah Kalimantan sehingga seluruh provinsi terdampak positif, khususnya kualitas SDM dari sisi pengeluaran per kapita.
Tabel 1
Indeks Pembangunan Manusia Berdasar Kabupaten/Kota
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 - 2021
No |
Kab/Kota |
2017 |
2018 |
2019 |
2020 |
2021 |
1 |
Paser |
71,16 |
71,61 |
72,29 |
72,04 |
72,93 |
2 |
KUBAR |
70,18 |
70,69 |
71,63 |
71,19 |
72,07 |
3 |
KUKAR |
72,75 |
73,15 |
73,78 |
73,59 |
74,06 |
4 |
KUTIM |
71,91 |
72,56 |
73,49 |
73,00 |
73,81 |
5 |
Berau |
73,56 |
74,01 |
74,88 |
74,71 |
75,20 |
6 |
PPU |
70,59 |
71,13 |
71,64 |
71,41 |
72,01 |
7 |
MAHULU |
66,09 |
66,67 |
67,58 |
67,09 |
67,95 |
8 |
Balikpapan |
79,01 |
79,81 |
80,11 |
80,01 |
80,71 |
9 |
Samarinda |
79,46 |
79,93 |
80,20 |
80,11 |
80,76 |
10 |
Bontang |
79,47 |
79,86 |
80,09 |
80,02 |
80,59 |
Sumber: BPS Kalimantan Timur, 2021
Sumber: BPS Kalimantan Timur, 2021
Gambar 2
Indeks Pembangunan Manusia Regional Kalimantan dan Indonesia
Hal yang penting untuk dimaknai dalam pencapaian IPM Kalimantan Timur yang tinggi bukanlah ranking secara nasional atau regional. Laju pertumbuhan IPM menjadi hal yang paling utama untuk diulas karena hal ini terkait perkembangan dimensi pembangunan manusia yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Namun di sisi lain, jika tidak didorong, maka capaian pembangunan manusia di Kalimantan Timur dapat tertinggal. Oleh karena itu, pembangunan yang terus menerus pada dimensi pendidikan, kesehatan dan ekonomi harus terus dilakukan dalam rangka percepatan pembangunan manusia di Kalimantan Timur.
Pola spasial capaian IPM kabupaten/kota tahun 2021 menunjukkan kondisi adanya kesenjangan dalam pembangunan manusia di Kalimantan Timur. Penduduk kabupaten/kota dengan status pencapaian IPM yang sudah masuk dalam kategori “Sangat Tinggi” dan “Tinggi” memiliki kemudahan dan kesempatan yang lebih luas dalam mengakses hasil pembangunan terutama dalam hal memperoleh atau bahkan meningkatkan pendapatan serta memperoleh layanan kesehatan dan pendidikan yang lebih baik dibanding penduduk di kabupaten dengan status pencapaian IPM kategori “sedang”, “rendah” dan “sangat rendah”.
Sumber: BPS Kalimantan Timur, diolah BAPPEDA Provinsi KALTIM, 2021
Peta 1
Pola Spasial Status Pencapaian IPM Kabupaten/Kota Tahun 2021
Pada tahun 2021 tidak ada perubahan status pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota. Kota Balikpapan, Kota Bontang dan Kota Samarinda memiliki status IPM “Sangat Tinggi”, Kabupaten Berau, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Paser, Kabupaten Kutai Timur Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki status IPM “Tinggi” sedangkan Kabupaten Mahakam Ulu memiliki status “Sedang”.