Secara geografis, Provinsi Kalimantan Timur terletak antara 20 33’ Lintang Utara (LU) dan 20 25’ Lintang Selatan (LS), 1130 44’ Bujur Timur (BT) dan 1190 000 Bujur Timur (BT). Secara administratif, batas wilayah Provinsi Kalimantan Timur adalah :

Sebelah Utara

:

berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Utara

Sebelah Barat

:

berbatasan dengan Negara Bagian Serawak Malaysia, Provinsi Kalimantan Barat, dan Provinsi Kalimantan Tengah;

          Sebelah Selatan

:

berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Selatan;   dan

          Sebelah Timur

:

berbatasan dengan Selat Makasar dan Laut Sulawesi.

 

Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan cakupan wilayah yang cukup luas, yaitu mencapai 16.732.065,18 ha. Sebagian besar wilayah Provinsi Kalimantan Timur berupa daratan dengan luasnya mencapai 12.734.692 ha. Bentangan alam yang luas ini menjadikan Provinsi Kalimantan Timur memiliki peluang lebih besar untuk mengelola sumber daya alam yang ada di dalamnya.

 

Sumber: Dinas PUPERA Provinsi KALTIM, 2016

Gambar 1

Persentase Luas Wilayah Berdasarkan Peruntukan Kawasan

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur

Tahun 2016 – 2035

 

Sumber: BAPPEDA Provinsi KALTIM, 2021

Peta 1

Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur

 

Jika dilihat dari peruntukan kawasannya, sebagian besar luas sumber daya lahan (wilayah daratan) Kalimantan Timur berstatus sebagai Kawasan Hutan dengan luasan mencapai 8.339.155 Ha (65,48%), yang terdiri dari Kawasan Lindung seluas 2.283.360 Ha dan Kawasan Budidaya Hutan seluas 6.055.793 Ha. Sedangkan sisanya seluas 4.395.537 Ha (34,52%), berstatus sebagai Areal Penggunaan Lain (APL) yang terbagi untuk kawasan perkebunan seluas 3.269.560 Ha (25,67%), kawasan pertanian tanaman pangan dan hortikultura sebesar 412.095 Ha (3,23%), kawasan permukiman seluas 396.266 Ha (3,11%), kawasan perikanan seluas 91.547 Ha (0,71%), kawasan pariwisata darat seluas 97.423 Ha (0,76%), kawasan industri seluas 32.887 Ha (0,25%), dan tubuh air seluas 95,758 Ha (0,75%).

Topografi Provinsi Kalimantan Timur bergelombang dari kemiringan landai sampai curam, dengan ketinggian berkisar antara 0-1500 meter diatas permukaan laut dengan kemiringan antara 0-60 persen. Daerah dataran rendah pada umumnya dijumpai pada Kawasan sepanjang sungai. Sedangkan daerah perbukitan dan pegunungan memiliki ketinggian rata-rata lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan 300 persen, terdapat dibagian barat laut dengan kemiringan 300 persen, terdapat dibagian barat laut yang berbatasan langsung dengan wilayah Malaysia. Kondisi topografi tersebut sangat berpengaruh terhadap peluang budidaya suatu jenis komoditi, potensi dan persediaan air, dinamika hidrologi dan kerentanan terhadap erosi.

Sumber: BAPPEDA Provinsi KALTIM, 2021

Peta 2

Peta Topografi Provinsi Kalimantan Timur

 

Berdasarkan ketinggian lahan di Provinsi Kalimantan Timur, tertinggi adalah wilayah pada ketinggian 100-500 M sebesar 4,23 juta Ha (terutama di Kabupaten Kutai Timur dan Kabupaten Berau), disusul wilayah pada ketinggian 25-100 M sebesar 4,12 Ha, dan wilayah pada ketinggian 0-25 M sebesar 2,08 Ha. Artinya wilayah di Kalimantan Timur cenderung didominasi oleh dataran rendah yang subur karena merupakan wilayah pengendapan. Sementara itu yang termasuk daerah dataran tinggi di Provinsi Kalimantan Timur (pada ketinggian 1000-15000 M) sebesar 2,02 juta Ha terutama pada Kabupaten Mahakam Ulu, Kabupaten Kutai Timur dan Kabupaten Kutai Kartanegara.

Sumber: BAPPEDA Provinsi KALTIM, 2021

Peta 3

Peta Kemiringan Lereng Provinsi Kalimantan Timur

 

Jika dilihat dari kemiringan lahan di Provinsi Kalimantan Timur, wilayahnya didominasi dataran dengan kelas kemiringan 15-25 persen seluas 7,23 juta Ha termasuk kategori agak curam, terutama pada Kabupaten Kutai Timur, Kutai Barat dan Berau. Selanjutnya, luas wilayah pada kemiringan diatas 40 persen (curam) sebesar 2,91 juta Ha dan kemiringan 2-15 persen sebesar 1,82 juta Ha (datar dan landai).  Beberapa sungai yang ada di wilayah Kalimantan Timur adalah Sungai Mahakam, Gunung Batuayan, Sungai Bahan, Sungai Bani, Sungai Kayan, Sungai Senyiur, Sungai Sesayap, Sungai Telen dan Sungai Wahan.

Sumber: BAPPEDA Provinsi KALTIM, 2021

Peta 4

Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) Provinsi Kalimantan Timur

 

Aktivitas geologi yang telah berlangsung di wilayah Kalimantan Timur menghasilkan berbagai jenis batuan. Jenis batuan yang terbentuk berupa sedimen, batuan beku (ekstrusif dan intrusif) dan batuan metamorfik ditemukan berbagai kandungan mineral baik logam (mineral logam) dan non-logam (mineral industry) serta bahan konstruksi yang memiliki nilai ekonomis sebagai potensi bahan galian tambang yang tersebar di kabupaten/kota se-Kalimantan Timur. Pada praktiknya keberadaan bahan galian tambang yang berlimpah, menarik orang untuk mengeksploitasi secara berlebihan sehingga berdampak pada kerusakan lingkungan. Perlu dilakukan pertambangan berkelanjutan sesuai kaidah “Good Mining Practice” yang berwawasan lingkungan. Potensi kawasan tambang Provinsi Kalimantan Timur tersebar di berbagai daerah yang disajikan pada peta 1.5.

Sumber: BAPPEDA Provinsi KALTIM, 2021

Peta 5

Peta Kawasan Tambang Provinsi Kalimantan Timur

 

Ditinjau dari segi administrasi pemerintahan, Provinsi Kalimantan Timur terbagi menjadi 7 (tujuh) kabupaten, yaitu: Berau, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat, Paser, Penajam Paser Utara, dan Mahakam Ulu, serta memiliki 3 (tiga) wilayah administrasi kota, yaitu: Balikpapan, Bontang, dan Samarinda. Adapun pembagian wilayah administratif Provinsi Kalimantan Timur menurut kabupaten/kota dapat dirinci sebagai berikut :

Tabel 1

Data Wilayah Administratif Provinsi Kalimantan Timur

No

Kabupaten/Kota

Luas wilayah (Ha)*

Jumlah Kecamatan

Jumlah Desa dan Kelurahan

1

Paser

1.109.696

10

144

2

KUBAR

1.370.992

16

194

3

KUKAR

2.598.808

18

237

4

KUTIM

3.105.171

18

141

5

Berau

2.173.519

13

110

6

PPU

292.373

4

54

7

MAHULU

1.944.941

5

50

8

Balikpapan

51.225

6

34

9

Samarinda

71.653

10

59

10

Bontang

16.314

3

15

Kalimantan Timur

12.734.692

103

1.038

Sumber: Dinas PUPERA Provinsi KALTIM, 2021

 Gambaran mengenai wilayah administratif disajikan dalam bentuk Peta Wilayah Administrasi Provinsi Kalimantan Timur seperti peta 1.6.

Sumber: BAPPEDA Provinsi KALTIM, 2021

Peta 6

Peta Wilayah Administrasi Provinsi Kalimantan Timur

Dari sisi klimatologi, pengukuran iklim Provinsi Kalimantan Timur dilakukan melalui tiga stasiun bandara, yaitu: di wilayah Samarinda, Balikpapan, dan Tanjung Redeb. Diketahui bahwa kondisi curah hujan Provinsi Kalimantan Timur yang dilihat dari tiga stasiun ini berada dalam kategori sedang. Tabel II.2 berikut ini menunjukkan statistik klimatologi Provinsi Kalimantan Timur di tiga stasiun bandara.

Tabel 2

Statistik Klimatologi Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2021

 

No

Uraian

Stasiun

Samarinda

Balikpapan

Tanjung Redeb

1

Suhu Udara (C)

 

 

 

 

- Minimum

23,80

24,40

22,30

 

- Maksimum

32,80

32,00

33,50

2

Kelembaban (%)

83

87

90

3

Tekanan Udara (Mbs)

1.011,80

1.010,80

1.011,80

4

Kecepatan Angin (Knot)

4,00

4,00

3,00

5

Curah Hujan (mm)

2.889

3.018

2.161

6

Penyinaran Matahari (%)

43

50

42

Sumber: BMKG Wilayah KALTIM, 2021

Sumber: BAPPEDA Provinsi KALTIM, 2021

Peta 7

Peta Curah Hujan Provinsi Kalimantan Timur

Seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Timur berisi lahan yang diidentifikasi melalui interpretasi Peta Citra Satelit yang dibedakan dalam klasifikasi tutupan lahan. Hasil akhir tutupan lahan dapat dilihat pada peta 1.8 dibawah ini.

Sumber: BAPPEDA Provinsi KALTIM, 2021

Peta 8

Peta Tutupan Lahan Provinsi Kalimantan Timur

Risiko bencana merupakan penilaian kemungkinan dari dampak yang diperkirakan apabila bahaya itu menjadi bencana. Dalam perencanaan Pengurangan Risiko Bencana, perlu ada informasi awal berupa suatu indeks dalam rangka penentuan skala prioritas kegiatan yang akan dilakukan. Indeks Risiko Bencana bertujuan untuk memberikan informasi tingkat risiko bencana sesuai dengan bahaya yang dimiliki dan gabungan dari bahaya tersebut serta menjadi dasar untuk memahami ancaman bencana, kerentanan dan kapasitas daerah. Kalimantan Timur merupakan wilayah yang relatif aman dari bencana gempa bumi tektonik dan vulkanik. Kejadian bencana yang paling berpotensi di Provinsi Kalimantan Timur adalah banjir, kebakaran permukiman, kekeringan, cuaca ekstrem, longsor, abrasi, kebakaran lahan dan hutan.

Sumber: BAPPEDA Provinsi KALTIM, 2021

Peta 9

Peta Kawasan Rawan Bencana Alam Provinsi Kalimantan Timur

Salah satu dasar perhitungan Indeks Risiko Bencana yaitu diperlukannya Dokumen Kajian Risiko Bencana dan Rencana Penanggulangan Bencana. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Timur sebagai perangkat daerah yang memiliki tugas untuk melakukan perhitungan baru akan menyusun dokumen kajian pada tahun 2020 dan rencana pada tahun 2021 sehingga belum bisa menyajikan data Indeks Risiko Bencana 5 tahun terakhir. Adapun Indeks Risiko Bencana yang dirilis oleh BNPB Pusat adalah Indeks Risiko Bencana Tahun 2013 dimana Provinsi Kalimantan Timur memiliki indeks 165 dengan kategori tinggi.

 

Dari segi demografi, penduduk Provinsi Kalimantan Timur dari tahun ke tahun mengalami kenaikan, baik dikarenakan pertumbuhan penduduk alami (kelahiran) maupun efek dari migrasi. Jumlah penduduk Kalimantan Timur pada tahun 2019 sebesar 3.630.765 jiwa dan terus meningkat menjadi 3.849.832 jiwa pada tahun 2021.

 

Sumber: DKP3A Provinsi KALTIM, 2021

Gambar 2.1

Jumlah Penduduk Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017-2021

 

Persebaran penduduk di Provinsi Kalimantan Timur tidak merata sehingga terjadi ketimpangan antar kabupaten/kota, baik itu dari jumlah penduduk maupun kepadatannya. Penduduk Provinsi Kalimantan Timur paling banyak berdomisili di Kota Samarinda, yaitu sebesar 21,59 persen. Tidak dipungkiri bahwa Kota Samarinda menjadi daerah dengan kepadatan penduduk tertinggi mengingat Kota Samarinda merupakan pusat pemerintahan sekaligus perdagangan di Provinsi Kalimantan Timur. Kemudian, jumlah sebaran penduduk Provinsi Kalimantan Timur yang distribusinya kurang dari lima persen terdapat di Kota Bontang (4,82%), Kabupaten Penajam Paser Utara (4,85%), Kabupaten Kutai Barat (4,44%), dan yang paling sedikit jumlah penduduknya adalah Kabupaten Mahakam Ulu dengan distribusi tidak mencapai satu persen (0,92%).

Sumber: DKP3A Provinsi KALTIM, 2021

Gambar 2.2

Distribusi Penduduk menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2021

 

Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Kalimantan Timur tumbuh sebesar 2,27 persen selama lima tahun sejak tahun 2017 – 2021. Kabupaten Mahakam Ulu menjadi kabupaten yang paling tinggi laju pertumbuhan penduduknya hingga mencapai 5,54 persen dalam lima tahun. Sedangkan pertumbuhan penduduk paling rendah yaitu Kabupaten Kutai Timur dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,29 persen.

Tabel 2.1

Jumlah Penduduk Provinsi Kalimantan Timur

Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2017-2021

No

KAB/KOTA

2017

2018

2019

2020

2021

Laju Pertumbuhan Penduduk (2017-2021) (%)

1

Paser

255.648

259.417

265.148

277.401

288.225

2,43

2

KUBAR

160.000

162.200

164.048

165.938

170.871

1,32

3

KUKAR

674.759

677.755

696.784

734.485

753.862

2,24

4

KUTIM

418.625

420.760

422.905

424.334

424.743

0,29

5

Berau

221.836

224.654

232.189

251.439

263.150

3,47

6

PPU

168.012

170.475

173.671

181.349

186.801

2,14

7

MAHULU

26.938

28.833

30.321

35.010

35.274

5,54

8

Balikpapan

633.196

649.806

670.505

697.079

710.293

2,32

9

Samarinda

769.632

778.883

793.576

817.254

831.220

1,55

10

Bontang

176.515

179.408

181.618

184.784

185.393

0,99

Kalimantan Timur

3.441.731

3.505.161

3.552.191

3.630.765

3.849.832

2,27

Sumber: DKP3A Provinsi KALTIM, 2021

 

Kepadatan penduduk tertinggi di Provinsi Kalimantan Timur terdapat di Kota Balikpapan mencapai 1.386,61 per km2. Sedangkan kepadatan terendah terdapat di Kabupaten Mahakam Ulu sebesar 1,81 per km2. Dimana total kepadatan penduduk di Provinsi Kalimantan Timur sebesar 30,23 per km2.

Berdasarkan Sex Ratio, jumlah penduduk di Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2021 menunjukkan jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada jumlah penduduk perempuan atau tepatnya 100-110 penduduk laki-laki diantara 100 penduduk perempuan.

 

 

Tabel 2,2

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin, Sex Ratio dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota  Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2021

No

KAB/KOTA

Penduduk

Sex Ratio

Kepadatan Penduduk

(Per Km2)

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

1

Paser

149.277

138.948

288.225

107,43

25,97

2

KUBAR

89.534

81.337

170.871

110,08

12,46

3

KUKAR

392.404

361.458

753.862

108,56

29,01

4

KUTIM

227.388

197.355

424.743

115,22

13,68

5

Berau

139.540

123.610

263.150

112,89

12,11

6

PPU

96.701

90.100

186.801

107,33

63,89

7

MAHULU

18.830

16.444

35.274

114,51

1,81

8

Balikpapan

362.754

347.539

710.293

104,38

1.386,61

9

Samarinda

422.783

408.437

831.220

103,51

1.160,06

10

Bontang

96.113

89.280

185.393

107,65

1.136,40

Kalimantan Timur

1.995.324

1.854.508

3.849.832

107,59

30,23

Sumber: DKP3A Provinsi KALTIM, 2021

 

Dari sisi struktur usia penduduk, sebagian besar penduduk Provinsi Kalimantan Timur berada pada usia produktif (penduduk usia 15-64 tahun) yang mencapai 68,92 persen dari total penduduk Kalimantan Timur, sebagaimana tampak pada piramida penduduk. Sehingga rasio ketergantungan Provinsi Kalimantan Timur tahun 2021 tercatat sebesar 45,16 persen. Artinya setiap 100 orang yang berusia kerja (produktif) mempunyai tanggungan sebanyak 45 orang yang tidak dan belum produktif.

 

Sumber: DKP3A Provinsi KALTIM, 2021

Gambar 2.3

Piramida Penduduk Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2021